Masih pada senja yang
sama, aku menatapi sisa-sisa jingga sore itu. Semua dekat, terasa dekat. Masih dengan
manusia-manusia yang sama. Bahagia? Tentu. Aku masuk dalam kehidupan mereka
atau mereka yang memasuki kehidupanku tak pernah penting itu dicari
penyebabnya. Senja masih sama, dengan wajahnya yang elok dan semburat-semburat
keceriaan. Aromanya masih pekat kurasa. Seperti tahun-tahun sebelumnya, cintaku
pada senja tak pernah berubah meski manusianya tak lagi sama. Senja masih
menawarkan sejuta kebahagiaan. Menghapus luka dan kerinduan. Siapa yang tak
bahagia, bercumbu dengan senja diselingi tawa orang-orang yang menghadirkan
kebahagiaan. Aku mencintai senja, aku mencintai mereka. Secawan senja sore itu
kupeluk dingin bersama manusia terkasih. Begitulah senja ia tak pernah berubah,
menawan. Sore itu kutitipkan rindu pada senja, kuselipkan cinta pada senja. Kusiapkan
secawan untuk seseorang terkasih, hingga nantinya ketika senja kembali merekah
kan kupetik, kami hirup bersama pada kebahagiaan baru yang tak dinyana
sebelumnya.
Senja selalu setia,
pada sore itu senja tahu bagaimana bersikap menebarkan keindahannya dalam bahagia
yang semakin sempurna. Aku percaya, Allah selalu menyiapkan senja terindah
untuk manusia-manusia yang tak lupa jalan bersyukur. Jika terluka, hadapi saja
karena kebahagiaan pasti akan hadir setelahnya. Hidup selalu menawarkan sepaket
senja, di dalamnya ada suka dan duka. Semuanya berjalan beriringan. Ketika cakrawala
mulai menebar biduk senja, berlabuhlah. Semua akan bermuara pada titik bahagia.
Yakin saja bahagia itu ada waktunya.
Hingga kehidupan mulai
senja dan beranjak malam, lalu semuanya gelap dan usai sepaket senja akan masih
jadi warna utama. Kusiapkan secawan senja dipetik dari salah satu sisi paket
senja, untukmu. Agar nantinya akan kita hirup aroma senja yang sama pada
kehidupan yang semakin menua. Kularutkan rindu dalam cawan senja yang diambil
dari sisi paket senja, untukmu. Supaya kelak mata kita menatap senja yang sama
dibawah langit yang jingga. Untukmu, kupersembahkan sepaket senjaku.
Senja, 14 Januari 2015.
Mereka masih jadi ladang bahagiaku.
Aliva Medy C. P, Sasmitha Arofa M, Renjana Dyahpastika A (dari kiri ke kanan)
|
Selamat Ulang Tahun Aldik Wahyu Ramadhan |
Saya dan teman-teman Passmasa, meski ini bukan dunia saya tapi mereka membuat saya bahagia |