Mengenai Saya

Foto saya
Segala sebab akibat perihal rindu. Selamat membaca! Semoga bermanfaat :) other social media: ig : https://www.instagram.com/sasmitha.arf/ id line :sasmitha06. See you soon!

Jumat, 18 Agustus 2017

TENTANG NOVEL TERLARIS GUBAHAN PIDI BAIQ

REVIEW BUKU Dilan (Dia adalah Dilanku Tahun 1990), Dilan (Dia adalah Dilanku Tahun 1991), Milea (Suara dari Dilan).

Sudah pernah baca buku karya Pidi Baiq ini? Setelah buku ini beredar di pasaran banyak sekali yang mengutip quotes-quotes atau petikan puisi Dilan untuk Milea, tokoh utama dalam novel ini. Dilan menjadi semakin terkenal ketika ternyata puisi-puisinya banyak membuat “baper” (bawa perasaan). Tahun ini gubahan Pidi Baiq yang kerap disapa “Ayah” oleh penggemarnya diangkat menjadi sebuah film, yang kabarnya akan ada 3 film ( satu buku satu film ). Film ini meskipun belum rilis sudah menjadi perbincangan di berbagai lini media massa, selain itu film yang disutradarai oleh Fajar Bustami ini menimbulkan pro kontra di kalangan penggemar Dilan dan Milea. Banyak yang tidak setuju tokoh Dilan diperankan oleh Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, personil boyband CJR dengan berbagai alasan. Namun banyak juga yang mendukung langkah Pidi Baiq dalam pemilihan pemeran film untuk tokoh dalam novel yang kini menjadi best seller. Pada tulisan kali ini, saya akan paparkan opini saya tentang buku Dilan (Dia adalah Dilanku Tahun 1990), Dilan (Dia adalah Dilanku Tahun 1991), Milea (Suara dari Dilan). Bagaimana pandangan saya tentang novel ini semoga tidak dianggap spoiler karena sedikit mengisahkan alur ceritanya. Selamat membaca!

TENTANG DILAN, DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990

 Novel Dilan ( Dia adalah Dilanku Tahun 1990 ) adalah karya pertama dari Ayah Pidi yang saya baca, sebelumnya saya sama sekali belum pernah membaca tulisannya baik di media sosial ataupun di buku yang lain. Ekspetasi saya tentang novel ini adalah tidak jauh dengan novel-novel karya Andrea Hirata atau Tere Liye, dengan gaya bahasa yang khas dan diksi yang kaya. Namun ternyata setelah membacanya novel ini benar-benar jauh dari ekspetasi saya. Pidi Baiq menuliskannya dengan bahasa yang sangat ringan dan mudah dipahami. Pembaca dibawa seolah-olah sedang membaca buku diary, dengan prolog yang dituliskan oleh tokoh utama itu sendiri, Milea. Kisah yang diangkat juga tidak jauh berbeda dengan kisah masa remaja kebanyakan, namun Pidi Baiq berhasil membuat saya sebagai pembacanya tidak bisa berhenti untuk terus membaca kelanjutan kisahnya. Novel ini berisi kisah cinta Milea dengan Dilan di masa SMA, Milea menceritakan semuanya dengan sangat rinci termasuk latar tempat, waktu, dan suasana dengan detail. Hal itu berhasil membawa saya seolah-olah berada di sana. Menyaksikan kisah itu berlangsung bahkan menjadi bagian dari mereka. Agak berlebihan mungkin bagi beberapa orang, namun saya selalu demikian setiap membaca sebuah karya, memposisikan diri saya menjadi bagian dari cerita itu. Hal yang saya senangi dari membaca novel dibandingkan dengan menonton film adalah ketika membaca imajinasi kita tidak dibatasi oleh apapun. Membaca memang melelahkan, karena bukan hanya mata yang bekerja tapi juga otak membayangkan situasi yang dikisahkan oleh penulis.


Di novel yang pertama ini, Milea menceritakan pertemuannya dengan Dilan juga menceritakan orang-orang yang ada di sekelilingnya mendukung kisah cinta mereka menjadi semakin unik dan seperti tidak ada duanya. Novel ini masih berisi kisah-kisah yang menyenangkan. Cara Dilan mendekati Milea yang unik. Kejutan-kejutan yang Dilan berikan sehingga membuat Milea senang. Hal-hal yang dilakukan Dilan membuat Milea semakin jatuh cintanya. Milea menemukan dunia baru dari Dilan. Keputusannya untuk mengakhiri hubungannya dengan Beni kemudian dekat dengan Dilan merupakan keputusan yang benar untuk Milea saat itu. Keluarga Dilan sangat menerima Milea, pun sebaliknya keluarga Milea menerima kehadiran Dilan sebagai kekasih Milea.  

TENTANG DILAN, DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1991

Tidak berhenti di novel pertama, Milea melanjutkan kisahnya dengan Dilan di novel kedua. Di sini kisah-kisah sedih mulai bermunculan. Pertengkaran-pertengkaran Milea dengan Dilan, hingga akhirnya mereka harus berpisah. Milea mengakhiri hubungannya dengan Dilan ketika mengetahui Dilan kembali berulah dengan geng motornya. Menurut Milea itu merupakan peringatan keras yang pantas diberikan kepada Dilan supaya tidak melakukan kegiatan yang membahayakan keselamatannya. Rasa cinta Milea yang besar kepada Dilan membuat Milea melakukan segala cara untuk menghentikan Dilan dari kegiatan geng motornya. Ia mulai menciptakan peraturan-peraturan yang membatasi ruang gerak Dilan. Semua didasari kecemasan Milea terhadap keselamatan Dilan.

Sayangnya setelah diputuskan oleh Milea, Dilan tidak melakukan tindakan apapun. Ia sangat menghargai keputusan Milea, walaupun masih mencintai wanita cantik itu. Setelah putus, Milea dan Dilan hidup dalam kesalahpahaman. Mereka hidup dalam prasangka yang dibuat-buat sendiri. Saling menjauh karena saling menganggap sudah tidak menginginkan, namun ternyata semua prasangka itu adalah salah. Pada tahun itu komunikasi mereka hanya sebatas telepon, tidak seperti saat ini yang kehidupan orang lain bisa diketahui hanya dari media sosialnya. Setelah putus mereka menghentikan komunikasi mereka, Dilan tidak pernah lagi menelepon Milea, pun sebaliknya. Pernah sekali Dilan menelepon Milea, namun yang mengangkat adalah pembantu Milea. Dari percakapan itu Dilan mendapatkan informasi kurang lengkap yang memunculkan praduga salah. Sejak saat itu Dilan menghapus segala harapannya untuk dekat dengan Milea, walaupun sebenarnya masih ingin bersama.

Di novel ini Milea yang kerap disapa Lia menceritakan kehidupannya setelah putus dengan Dilan. Bertemu dengan kekasih barunya, datang ke pemakaman Ayah Dilan, hingga akhirnya Lia menikah dengan suaminya saat ini dan itu bukan Dilan. Saya sempat kecewa membaca akhir kisah ini. Ternyata kisah cinta Milea dan Dilan harus berakhir menyedihkan. Keduanya harus saling merelakan walaupun masih ingin saling memiliki.

TENTANG MILEA, SUARA DARI DILAN.  

Seperti yang tertera dalam judul “ Suara dari Dilan “, novel ketiga ini berisi cerita yang berasal dari Dilan. Isi ceritanya masih sama tentang hubungan Milea dan Dilan namun dari sudut pandang Dilan. Dari buku ini saya jadi tahu bahwa prasangka Milea yang diceritakan di dua buku sebelumnya adalah prasangka yang salah. Saya jadi mengetahui kebenaran-kebenaran baru yang diceritakan oleh Dilan. Saya jadi tahu bahwa Dilan telah berbuat banyak untuk Milea, ia telah mengurangi waktunya berkumpul dengan teman geng motornya untuk menemani Milea. Dilan dengan senang hati menerima aturan-aturan yang dibuat oleh Milea, bahkan ia sampai dikeluarkan dari sekolah karena membela Milea (sebenarnya ini karena Dilan baku hantam dengan Anhar, kawannya karena telah menampar Milea). Dilan juga menceritakan kehidupannya setelah putus dari Milea. Ia terus berusaha merelakan Milea untuk orang lain. Pada akhirnya Dilan menemukan pengganti Milea, walaupun sebenarnya ia masih ingin bersama Milea.

Saya sangat menyayangkan keputusan Milea yang gegabah, menurut saya. Ia dengan sangat cepat memutuskan Dilan hanya karena kecemasannya yang berlebihan. Menurut Milea itu adalah peringatan keras bagi Dilan agar meninggalkan geng motornya, namun tidak bagi Dilan. Dilan sangat menghargai keputusan Milea untuk berpisah. Bahkan ketika Bunda Dilan mempertemukan mereka berdua, Dilan sama sekali tidak berusaha untuk meminta Milea kembali. Saya juga kecewa dengan keputusan mereka yang terus hidup dalam praduga yang dibuat-buat sendiri tanpa mengetahui kebenarannya. Meskipun berakhir menyedihkan, kisah Dilan dan Milea mampu menginspirasi banyak orang.




Novel ini mengisahkan segala sesuatunya dengan sangat detail, dari situ kita tahu bahwa novel ini diangkat dari kisah nyata. Entah dengan tambahan beberapa kisah fiksi atau tidak novel Ayah Pidi benar-benar dikemas dengan apik. Banyak tanda tanya besar dari saya untuk novel ini. Setelah saya tahu bahwa Milea benar-benar ada apalagi terlibat dalam film yang saat ini sedang digarap, lalu saya jadi bertanya bagaimana perasaan suami Milea bahwa istrinya pernah teramat mencintai Dilan? Bagaimana perasaan suami Lia ketika kisah cinta istrinya dipublikasikan kemudian digandrungi oleh banyak orang? Lalu, siapa Dilan sebenarnya? Sosok Dilan asli sama sekali tidak pernah muncul ke media sosial. Pernah terbesit dalam pikiran saya bahwa Ayah Pidi Baiq adalah Dilan melihat dari gaya tulisannya di media sangat mirip dengan gaya tulisan Dilan di novel.

Saat membaca tiga novel itu terkesan bahwa karya tersebut ditulis langsung oleh Milea dan Dilan dari sudut pandang mereka masing-masing. Padahal jelas bahwa novel tersebut gubahan Pidi Baiq, artinya ditulis oleh Ayah Pidi Baiq dengan cerita yang bersumber dari Milea dan Dilan. Jadi, sampai novel ini selesai saya baca masih banyak pertanyaan saya yang belum terjawab.  Tapi terlepas dari itu semua kisah Dilan dan Milea mampu menginspirasi. Bahwa sesungguhnya cinta tak harus memaksa, Dilan juga bisa menyampaikan rasa sayangnya kepada Milea dengan berbagai cara unik. Dilan sangat menghargai Milea sebagai kekasihnya. Rasanya sedang banyak cewek yan pro Dilan, ingin punya sosok laki-laki seperti Dilan. Tapi saya tidak. Sebab saya sedikit kecewa dengan Dilan. Ia tidak melakukan apapun ketika Milea memutuskan hubungan mereka. Tidak berusaha menahan Milea, ia membiarkan Milea pergi, mereka berdua tidak berusaha menjelaskan apapun meski sebenarnya ingin. Dari Dilan dan Milea saya mendapat banyak pelajaran tentang saling menghargai dan menerima orang-orang di sekitar kita. Melihat sesuatu tidak dari satu sudut pandang saja, juga tentang bagaimana mengambil keputusan yang tidak terburu-buru.



Begitulah pandangan saya mengenai novel Ayah Pidi Baiq yang kata-katanya sedang banyak dikutip anak muda masa kini. Dilan dianggap sebagai laki-laki romantis yang digemari banyak wanita. Semua ingin Dilan. Tapi saya tidak. Karena Dilan sudah tua. Tahun 1990 saja dia sudah SMA, jadi ya terka sendiri sekarang usianya berapa. Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar