Mengenai Saya

Foto saya
Segala sebab akibat perihal rindu. Selamat membaca! Semoga bermanfaat :) other social media: ig : https://www.instagram.com/sasmitha.arf/ id line :sasmitha06. See you soon!

Minggu, 29 Juni 2014

Berhentilah "Cuklek" Berkepanjangan

Cuklek, satu kata bahasa jawa yang berarti patah. Dewasa ini saya sering mendengarnya, merujuk pada hati yang patah karena suatu hal. Menurut pemahaman saya cuklek jauh lebih parah dari sekedar pecah berkeping-keping. Banyak sekali, teman wanita yang berkisah kepada saya mengenai cukleknya hati dengan faktor yang berbeda, hingga pada akhirnya saya tahu bagaimana cuklek yang mereka rasakan (Jangan kira saya sedang curhat ya gaes). Sakit? Sudah jelas. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Menangisinya berlarut-larut? Sekedar membuat lega tapi tidak akan menyembuhkan hati yang luka. Cuklek berkepanjangan juga tidak baik gaes. La tahzan, Innallaha Ma’ana. Jangan bersedih karena sesungguhnya Allah bersama kita.

Salah satu kisah cuklek yang hadir di depan mata saya adalah ketika air mata sepupu saya (si A) mengalir dengan mudahnya beriringan dengan hati yang cuklek sebab lelakinya sudah dengan jelas bermain cinta dengan wanita lain. Tapi itu tidak berlangsung lama, karna si paijo sebut saja begitu, laki-laki yang sudah menyakiti hati sepupu saya itu berhasil meyakinkan wanitanya kembali setelah melalui perdebatan panjang yang secara tidak sengaja saya saksikan. Itu pertengkaran pertama yang membuat saya membenci lelaki. Setelah itu hubungan mereka kembali biasa saja, tertawa dan bercanda. Hingga pada kali ketiga sepupu saya masih saja tetap bertahan, selama setahun itu juga saya menyaksikan bagaimana air mata mengalir dengan percuma bagai sungai yang tak menemukan telaga. Saat itu saya masih 14 tahun, dan tak pernah paham dengan apa yang mereka bicarakan.

Kisah cuklek lain adalah ketika sepupu saya (si B) yang hubungannya putus-nyambung-putus-nyambung tak berujung tapi masih bertahan sampai sekarang. Saya selalu saja siap jadi pundak saat air mata mereka tumpah ruah. Saya hanya bisa bilang, ya sabarlah kisah cuklekmu itu juga mampu membuatmu lebih bahagia kelak. Saat itu saya belum pernah merasakan bagaimana cuklek yang mereka rasakan. Ya, hingga pada akhirnya saya tahu seberapa sakit hati yang cuklek dan mudahnya mengalirkan air mata untuk seseorang yang sebenarnya sia-sia dilakukan. Saya juga tahu apa alasan mereka bertahan meski luka yang mendera tak kunjung sirna, satu hal saja karena pergi dan melupakan juga serasa mematikan.

Cuklek saya, adalah ketika tahu seseorang yang saya pertahankan pergi dengan pesan yang mematikan “saya tidak lagi mencinta” itu kalimatnya, kalau pendengaran saya sedang baik-baik saja. Ketika saya tanya alasannya kenapa dulu mencinta, seseorang itu mengatakan hal yang lagi-lagi mematikan “Iseng saja” saya hanya bisa ber-oh panjang sembari mendengar retakan-retakan hati yang kemudian pecah. Saya hanya tidak memahami bagaimana bisa semua kenyamanan yang seseorang itu berikan hanyalah sandiwara belaka. Saya serasa sedang bermain sinetron dan dia jadi pemain utamanya. Sampai saat ini saya masih tidak bisa percaya, yakin saja dibalik “saya tidak lagi mencinta” tersimpan rahasia besar yang entah kapan akan terungkap. Saya juga yakin kata “Iseng saja” adalah kebohongan sebenarnya yang dia lakukan. Jadi intinya, dia sedang membohongi hatinya dengan mencipta statement bahwa dia sedang mematahkan kenyamanan diantara kita. Dilema awalnya, antara dia yang terlalu jahat atau saya yang terlalu buta. Tapi gaes, sekali lagi saya tekankan senyumin aja si kenangan. Iya, kenangan bakalan jadi satu hal yang mau tidak mau akan hidup bersama kita. Iya kan gaes?

Gaes, 3 kisah cuklek diatas hanya sebagian kecil saja dari rupa-rupa kisah yang saya dengar, lihat dan rasakan. Dan dari semua kerapuhan itu, wanita selalu punya cara untuk tetap bangkit. Kalau kalian wanita yang tegar, berhentilah menjalani cuklek yang berkepanjangan gaes. Cuklek-bangkit-hidup kedepan jauh lebih nikmat rasanya daripada hanya sekedar bangkit-cuklek-menangis seharian. Bersemangatlah gaes, karena apa yang kita rasakan nanti akan lebih merapuhkan, kecuali jika kita masih punya pegangan-Allah, yang selalu menguatkan hati. Mengutip kalimat dari ustad Felix Siauw-seorang mu'allaf yang sekarang menjadi pendakwah : Bencilah seadanya dan cintailah seadanya, manusia bisa dan cepat berubah | dan saat itu terjadi jangan sampai kita yg sakit hati, rugi. Ya gaes, jangan sampai kita rugi.


Semua masa lalu kita memberikan kita pelajaran berharga yang tak didapat di sekolah. Banyak yang lebih berguna dari apa yang mereka sebut cinta masa muda. Kita masih bisa berjaya gaes, dengan prestasi yang kita punya. Biarlah semua luka jadi cerita yang memenuhi warna-warni kehidupan kita. Karena sesungguhnya hidup itu bukan sekedar tentang bahagia. La tahzan gaes, semua yang pergi dan menyakiti, cepat atau lambat akan terganti. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar