Aku ingin bercumbu
dengan malam
Memeluk rembulan berselimut bintang
Ketika sayup kepak rama-rama
Tak kudapati di penghujung senja
Memeluk rembulan berselimut bintang
Ketika sayup kepak rama-rama
Tak kudapati di penghujung senja
Aku ingin bercinta
dengan kesunyian
Ketika genderang menerjang ilalang
Tak kunjung diredam oleh kebisingan
Ketika genderang menerjang ilalang
Tak kunjung diredam oleh kebisingan
Ingin aku menyelami
udara
Ketika pengabdian kau jadikan sebuah permainan
Ketika pengabdian kau jadikan sebuah permainan
Aku benci saat
tertinggal
Ketika kenangan jadi detak dalam jam yang kugenggam
Ketika kenangan jadi detak dalam jam yang kugenggam
Ada ribuan kata yang
kau bungkam dalam rasamu
Tak menjelaskan tiap kenangan yang memasungku
Terbang denganmu adalah
satu pilihan
Lalu sendiri mengepakkan sayap adalah kenyataan yang kau ciptakan
Lalu sendiri mengepakkan sayap adalah kenyataan yang kau ciptakan
Boleh aku membenci
lelaki?
Ketika sepi membungkam tawa terpenggal
Atau kelak kan kubenci lelaki
Saat kepaknya melesat tanpa pesan
Kebisuanmu membuatku benci kembali pada lelaki
Kesetiaan jadinya kau gadaikan
Untuk sebuah alasan yang kau simpan
Ribuan rahasia kau selami
Membuatku berhasrat membenci
Sekata saja kau sebutkan
Kan mampu buang benci yang mengakar
Ketika sepi membungkam tawa terpenggal
Atau kelak kan kubenci lelaki
Saat kepaknya melesat tanpa pesan
Kebisuanmu membuatku benci kembali pada lelaki
Kesetiaan jadinya kau gadaikan
Untuk sebuah alasan yang kau simpan
Ribuan rahasia kau selami
Membuatku berhasrat membenci
Sekata saja kau sebutkan
Kan mampu buang benci yang mengakar
Masih aku berdiri
disini
Berkawan jutaan kenangan yang membanjiri
Lalu langkah yang tak pasti
Pada setapak yang melukai
Berkawan jutaan kenangan yang membanjiri
Lalu langkah yang tak pasti
Pada setapak yang melukai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar