Mengenai Saya

Foto saya
Segala sebab akibat perihal rindu. Selamat membaca! Semoga bermanfaat :) other social media: ig : https://www.instagram.com/sasmitha.arf/ id line :sasmitha06. See you soon!

Sabtu, 28 Juni 2014

Tentang Cemburu dan Hati Yang Luka (Sok Melankolis)

Cinta, air mata yang kusembunyikan dibalik senyum dan berselimut sujud di malam-malam panjang adalah isyarat pada luka atas cintamu diam-diam yang menyelinap pergi..”. Sebuah kalimat yang saya kutip dari buku CHSI (Catatan Hati Seorang Istri) karangan bunda Asma Nadia. Buku yang sekarang diangkat ke layar kaca atau layar lebar mungkin ya? Ah, pokoknya yang sekarang lagi banyak dibicaraan ibu-ibu dan bapak-bapak itu menjadi buku bacaan saya saat kebingungan untuk masuk SMA. Tidak ada hubungannya memang kegalauan mengenai masuk sekolah baru dengan buku tentang kegalauan para istri itu. Tapi setidaknya buku itu cukup jadi penghibur dan melupakan masalah sejenak (walaupun tidak menyelesaikan) ketika harapan saya untuk menuntut ilmu diluar kota dipupuskan secara tegas oleh Abi. Alhasil terdamparlah saya sekarang di SMA N 1 Lumajang, dan menemukan kebahagiaan baru disana dengan orang-orang ramah yang semuanya baru. Banyak yang berpikir, salah mungkin ya ketika usia 15 tahun baca CHSI harusnya yang dibaca adalah CHSG (Catatan Hati Seorang Gadis) Yaudadeh ntar saya bikin buku judulnya CHSG, kalau bunda asmanadia ga nyolot “Eh yang kreatif dong nak”.

Saya baca buku itu ketika secara tidak sengaja menemukannya di meja belajar, sepupu saya yang sudah
17+ menjadikannya bacaan sehari-hari katanya untuk persiapan menjadi istri yang baik. Selang beberapa bulan kemudian saya tahu alasan si el (nama disamarkan) membeli buku itu hanya untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia, mengenai sinopsis novel. Sayangnya yang dia beli bukan novel. Iseng saja membaca covernya dan saya tertarik. Sehari tuntas membaca buku itu saya jadi tahu bahwa betapa beratnya menjadi seorang istri ketika harus hidup bertopeng tawa sedangkan hatinya luka tiada terkira. Dari buku itu saya tahu bagaimana menjadi wanita yang kuat berpedoman kesetiaan kepada lelaki, juga menjadi wanita yang tabah meski selingkuhan lelaki berganti-ganti. Disitulah saya belajar bahwa sebenarnya apa yang saya rasakan tidak ada bandingannya dengan apa yang akan saya hadapi beberapa tahun menjelang. Membaca buku itu membuat saya sedikit membenci lelaki. Sampai saat itu beberapa kalimat yang mengisahkan kejahatan lelaki saya garis bawahi lalu beri hastag tebal #Lanangcenngunu (Lelaki memang begitu). Tetapi pada akhirnya saya juga menyadari tidak semua lelaki begitu. Bahwa masih ada harapan untuk mendapatkan pendamping yang beriman menyayangi Istri karena Tuhan-Nya. Tidak semua lelaki seperti Bram, suami Hanna yang selingkuh dengan Karin hingga menghamili. Tapi banyak wanita sekuat Hanna yang rela berbagi nafkah dengan selingkuhan Bram karena bayi yang dikandung Karin. Yang baca bukunya atau mengikuti sinetron CHSI pasti tahu dan mendapatkan banyak pelajaran dari situ.


 *Itu pemain-pemain di sinetron CHSI, yang sekarang banyak jadi tontonan wajib bapak-bapak, emak-emak, engkong-engkong, nenek-nenek, cowok-cewek, pokoknya banyak deh yang lihat.

Sebelumnya saya juga membaca Catatan Hati yang Cemburu, setelah berkali-kali membaca dan mengaitkan dengan kehidupan nyata juga kisah-kisah teman wanita yang saya dengar, bahwa memang cemburu itu perlu dan akan hadir di setiap hati wanita. Dari tulisan-tulisan bunda asmanadia saya juga belajar menerima kenyataan bahwa kini saya hidup dalam kenangan juga kecemburuan yang masih mengakar. Bukan sok dewasa, tapi dari membaca itulah semua luka perlahan sirna berganti dengan kelapangan dada bahwa setiap fase kehidupan akan hadir sebuah goresan luka di hati wanita. Seperti Hanna, wanita itu mudah memaafkan tapi tidak akan pernah lupa dengan luka yang diukir lelakinya.


Jadi gaes, yang sedang diliput rasa cemburu, bersyukurlah supaya kau tahu betapa nikmat sakitnya cemburu. Atau cewek-cewek yang lagi ngerasa di php, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta tak sampai, diduakan, dilupakan tanpa alasan dan kawan-kawannya, bersyukurlah pula setidaknya kau telah punya cara mengatasi luka yang akan kau rasakan kelak, beberapa tahun menjelang. Oke gaes, biar terpuruk tetap tersenyum, biar terluka tetaplah bahagia. Lihatlah ibumu tak pernah tersirat sedih di wajahnya meskipun kau ketahui atau tidak dia sedang menyimpan luka yang teramat berat rasanya. Semoga bermanfaat postingan saya yang lagi-lagi ga penting. Ingat ya gaes, senyumin aja si cemburu atau senyumin aja yang lagi selingkuh. Semua luka itu nantinya juga akan memberi bahagia yang luar biasa di masa depan kalian kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar