Tiga abad dibalik jeruji beku
Jauh dari jalan kebebasan
Tertatih di balik rodi dan romusha
Suguhkan teh pada penjajah
Membungkuk-bungkuk, sulap Anyer-Panarukan
Kelaparan, tanpa sebutir hidangan
Habis dirampas prajurit Daendels
Jauh dari jalan kebebasan
Tertatih di balik rodi dan romusha
Suguhkan teh pada penjajah
Membungkuk-bungkuk, sulap Anyer-Panarukan
Kelaparan, tanpa sebutir hidangan
Habis dirampas prajurit Daendels
Menanam tapi tak menuai
Menimbun bahagia diatas sengsara
Kurus kering dimakan derita
Peluh dan darah manis jadinya
Tiada beda fajar dan petang
Rodi-Romusha tak pelak hengkang
Menimbun bahagia diatas sengsara
Kurus kering dimakan derita
Peluh dan darah manis jadinya
Tiada beda fajar dan petang
Rodi-Romusha tak pelak hengkang
Semua bungkam seribu kata
Lirih saja sebut merdeka
Seketika pecut sambar muka
Lirih saja sebut merdeka
Seketika pecut sambar muka
Sekedar mimpi tidur pendek
Tanpa alas hangatkan badan
Angin malam menyerobot
Bekukan dedaunan
Meringkuk di bawah jurang
Bersimbah darah harapan
Menyibak rerumputan
Terbirit-birit lepaskan ikatan
Jika kau tak cekatan
Siap saja kehilangan nyawa
Tanpa alas hangatkan badan
Angin malam menyerobot
Bekukan dedaunan
Meringkuk di bawah jurang
Bersimbah darah harapan
Menyibak rerumputan
Terbirit-birit lepaskan ikatan
Jika kau tak cekatan
Siap saja kehilangan nyawa
Tak terhitung lagi sukma melayang
Raganya dilempar seiring tawa
Harga nyawa tak lebih dari sekeping logam
Melenggang dengan mudah
Raganya dilempar seiring tawa
Harga nyawa tak lebih dari sekeping logam
Melenggang dengan mudah
Kisah darah tiga abad
Mengalir bagai secangkir teh
Diteguk bangsa sendiri
Menyimpan luka di malam hari
Siapkan dahaga esok pagi
Mengalir bagai secangkir teh
Diteguk bangsa sendiri
Menyimpan luka di malam hari
Siapkan dahaga esok pagi
Cerita veteran lapuk
Bertumpuk, berdebu, berkawan rayap
Dimakan usia
Dipojok lembaran tua
Sedikit mata sudi mengenang
Kisah luka sebelum 45
Menguap pada cerobong asap
Terbakar api kemewahan
Mereka sibuk pada dunianya
Kisah tiga abad kesepian dibuatnya..
Bertumpuk, berdebu, berkawan rayap
Dimakan usia
Dipojok lembaran tua
Sedikit mata sudi mengenang
Kisah luka sebelum 45
Menguap pada cerobong asap
Terbakar api kemewahan
Mereka sibuk pada dunianya
Kisah tiga abad kesepian dibuatnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar